Wartasidik.co — Jepara
Karimunjawa terkenal dengan pulau yang mempunyai destinasi wisata laut yang memukau dimata wisatawan dunia, air lautnya yang jernih menjadi surga bagi pecinta Snorkeling dan Diving, untuk menikmati keindahan ratusan jenis terumbu karang nan eksotik serta aneka ragam hayati biota-biota laut lainnya.
Pulau ini juga memiliki obyek wisata pantai berpasir putih yang bisa membuat para wisatawan merasa betah untuk menikmatinya, tidak hanya wisatawan lokal saja Bahkan turis mancanegarapun mengakui akan keindahan pesona alam pulau Karimunjawa. Pulau yang terletak disisi barat pulau jawa ini, Juga salah satu penyumbang utama sektor Pariwisata di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
III Baca Juga:
Maraknya PKL Samping Departemen Agama Kota Bekasi, Diduga Bisnis Sampingan Kasatpol PP Bekasi Kota
Tetapi dalam beberapa hari ini keindahan alam dan udara pulau Karimunjawa harus terkontaminasi oleh tumpukan sampah yang telah menggunung, Bahkan mengeluarkan bau tidak sedap yang sangat mengganggu warga serta wisatawan yang melintasinya, pasalnya pangkalan transit sampah warga tersebut tepat disisi jalan raya karimunjawa.
Hal itu dieluhkan oleh Evan wisatawan lokal asal Kota Semarang yang telah berada di pulau Karimunjawa baru 4 hari lalu, rencana mereka stay selama seminggu, untuk menghabiskan musim liburan dipergantian Tahun bersama pasangannya. Mamun setiap mereka melintasi area ini pasti akan menahan nafas untuk menghindari aroma tidak sedap yang ditimbulkan oleh gunungan sampah tersebut.
“Kami sebenaranya sangat senang bisa datang dan liburan di pulau yang menjadi primadona wisatawan lokal bahkan mancanegara ini. Pasalnya masih banyak wisatawan diluar sana yang belum punya kesempatan mewujudkan mimpinya untuk menikmati keindahan pulau yang menjadi destinasi Wisata andalan provinsi Jawa tengah ini, Khususnya Kabupaten Jepara” ujar Wisatawan asal semarang tersebut, dengan bangga.
“Namun setiap kami melintasi area jalan itu, pasti selalu siap-siap menahan nafas untuk menghindari aroma busuk yang ditimbulkan oleh sampah yang menggunung disana,” jelas Evan sambil menunjuk kearah area tumpukan sampah itu berada, dengan nada kecewa.
Dihari yang sama team media lalu menemui Kepala Desa Karimunjawa, Arif Setiawan di Kantornya, untuk meminta informasi terkait kronologi adanya tumpukan sampah yang tidak diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Karimunjawa. Kamis, (9/1/2025)
Arif Setiawan mengatakan, Kronologi permasalahan adanya penumpukan sampah ini bermula sejak awal bulan Desember lalu. Dimana mobil satu-satunya yang biasa digunakan untuk mengangkut sampah warga dari lokasi transit menuju TPA karimunjawa, dibawa ke Jepara oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Jepara. Dengan dalih untuk dilakukan Mintenance/Servis kendaraan operasional, karena kendaraan yang diperbantukan kepada Bumdes Karimunjawa untuk mobilisasi sampah tersebut, sudah waktunya servis berkala.
“Permasalahan sampah ini bermula semenjak mobil bantuan operasional pengangkut sampah warga, dari tempat transit menuju TPA di tarik kejepara oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara, dengan dalih mau diperbaiki. Saya pun sudah beberapa kali mencoba kordinasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Jepara Namun belum ada tindak lanjut, Kebetulan ada Direktur Bumdesnya, Untuk informasi detailnya biar Pengelola Bumdes yang menyampaikan” ujar Arif, sambil mepersilahkan ketua Bumdes Karimunjawa, untuk menggambil alih wawancara selanjutnya.
Lanjut, Setyo Tunggal Pambudi selaku Direktur Sejahtera Bahari, Bumdes Karimunjawa, membenarkan apa yang telah disampaikan oleh Petinggi Karimunjawa barusan benar adanya. Pada tanggal 5 Desember 2024, kendaraan bantuan operasional pengangkut sampah dibawa petugas DLH ke jepara utuk servis, jika nanti dalam kurun waktu 2 sampai 3 hari belum beres servisnya akan dikirimkan armada pengganti dari kantor.
“Apa yang telah disampaikan oleh Pak inggi barusan benar adanya. Kendaraan bantuan operasional pengangkut sampah dibawa petugas DLH nyebrang ke jepara utuk diservis, nanti jika dalam waktu 2 sampai 3 hari belum selesai servisnya, nanti akan dikirimkan armada pengganti dari kantor untuk mobilisasi sampah” ungkap Setyo Tunggal Pambudi, Direktur Bumdes Karimunjawa.
Bang Pambudi (sapaan akrab Direktur Bumdes Karimunjawa) menambahkan, “Sejak tanggal 5 Desember 2024, Setelah armada operasional pengangkut sampah dibawa kejepara untuk diservis, Bumdes Karimunjawa menyewa kendaran Pick Up L300 guna mengangkut sampah ke TPA, dengan biaya sewa & Operasional mencapai Rp.2.600.000 perminggu, dengan harapan kendaraan operasional selesai di servis paling lama seminggu seperti yang dijanjikan petugas DLH kala itu. Namun sampai saat ini kendaraan yang diservis maupun penggantipun tak kunjung datang, sedangkan dana talangan dari Bumdes hanya mampu mencover sewa kendaraan selama 4 minggu saja, makanya 3hari ini kami tidak bisa melaksanakan pengangkutan sampah karena tidak ada kendaraan operasional” imbuh Pambudi.
“Situasi ini sudah kami sampaikan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jepara, Secara tertulis lewat Surat pada 27 Desember 2024, maupun melalui pesan singkat elektronik/WA, Namun belum ada tanggapan atau tindak lanjut sampai saat ini. Semoga dinas-dinas terkait, khususnya Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Jepara segera bertindak cepat untuk mencarikan Solusi atas masalah mobilisasi sampah ini. Mengingat Karimunjawa adalah salah satu barometernya Destinasi wisata dunia, mari kita bersama-sama menjaganya” pungkasnya.
