Frit Saikat: Rekrutmen Satuan Pengawas Internal (SPI). Direktur CAM Sama Wali Kota Bohongnya Nggak Kompak

Redaksi
banner 120x600

Wartasidik.co // Kota Bekasi

Proses Rekrutmen Satuan Pengawas Internal (SPI) di RSUD Chasbullah Abdulmadjid (CAM) Kota Bekasi kini tengah menjadi sorotan dan perbincangan hangat di kalangan masyarakat, aktivis, hingga pemerhati kebijakan publik.

Salah satu yang angkat bicara adalah aktivis kemanusiaan Frits Saikat, yang mengaku heran dengan mekanisme rekrutmen yang dinilai tertutup dan membingungkan. (sabtu, 19/04/2025)

Saat ditemui awak media, Frits menyampaikan kebingungannya soal informasi yang tidak sinkron dari pihak rumah sakit dan Pemerintah Kota Bekasi.

“Saya sebenarnya tidak tahu mekanismenya bagaimana, tapi saya sempat konfirmasi ke Direktur RSUD Dr. Kusnanto soal itu. Beliau bilang kalau pendaftaran posisi SPI bisa berkoordinasi dengan Pak Wali Kota.

Tapi lucunya, setelah saya konfirmasi, Wali Kota Bekasi malah bilang prosesinya ada di website RSUD CAM. Nah ini kan lucu, kok informasinya beda. Tapi ya sudahlah, itu urusan mereka.

Saya juga nggak terlalu ambil pusing, cuma lucu aja, Direktur sama Wali Kota bohongnya nggak kompak, ” ucap Frits sambil tertawa ringan.

Ketika disinggung soal kurangnya sosialisasi kepada publik mengenai proses rekrutmen SPI, Frits menilai minimnya akses informasi ini memperkuat kesan ketertutupan.

“Podo wae, Mas. Saya saja yang sering berhubungan dengan pihak RSUD CAM Bekasi saat mengadvokasi pasien, nggak tahu alamat website-nya, apalagi masyarakat umum. Tapi mungkin saya yang gaptek?” jawabnya singkat.

Kritik juga muncul karena keterbatasan akses masyarakat terhadap informasi penting yang semestinya bisa diketahui luas. Pengumuman hanya lewat website, tanpa publikasi di media massa atau kanal informasi publik lainnya, dianggap sebagai bentuk pembatasan yang tidak perlu.

Pertanyaan kemudian mengarah pada kemungkinan adanya kepentingan politik dalam pembentukan SPI. Namun Frits membantah kemungkinan adanya skenario politik sempit, meskipun tidak menampik munculnya nama-nama dengan latar belakang partai politik.

“Nggak lah, saya rasa nggak seperti itu. Karena dari list nama yang saya lihat tadi, ada juga kok kutu loncat parpol yang kebuang di sana, kebuang di sini,” tutupnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUD CAM dan Pemerintah Kota Bekasi belum memberikan penjelasan resmi soal mekanisme rekrutmen SPI serta alasan minimnya publikasi ke masyarakat. Masyarakat kini menanti kejelasan dari pihak terkait agar proses pengisian posisi strategis seperti SPI benar-benar dilakukan secara transparan dan akuntabel.

Penulis: TALEditor: Redaksi WS