Maraknya Antrian Di Sebuah Toko Yang di Duga Menjual Obat Ilegal Golongan G, APH Terkesan Tutup Mata

Redaksi WS
banner 120x600

Wartasidik.co — Depok

Minimnya pengawasan terhadap toko yang di duga mengedarkan obat keras golongan G dari aparat penegak hukum, Seolah memberikan angin segar kepada para mafia obat keras ilegal itu untuk menjual nya secara bebas.

Terlihat dari ramainya pembeli obat tipe G beberapa jenis yang sangat marak peredarannya adalah jenis Exymer dan Tramadol.

Saat awak media melakukan investigasi di lapangan, di dapati sebuah toko yang di duga menjual obat keras Golongan G secara ilegal yang terletak di jl Raya Parung No.27 RT 1/RW 2, Duren Mekar Kecamatan Bojongsari Kota Depok Jawa Barat. Kamis 22/02/2024.

III Baca Juga :

QUOTIENT TV : Masalah Klaim Asuransi Tak Ada Habisnya, Kali Ini Kuasa Hukum Nasabah PRUDENTIAL Bicara Di PODCAST

Dari pantauan beberapa awak media, toko yang masuk dalam wilayah hukum polsek sawangan Polres Kota Depok, Di jaga oleh tiga orang dan salah satunya wanita.

Sangat miris melihat pemandangan di depan toko tersebut karena terlihat jelas para pelanggan nya rata-rata remaja tanggung atau masih usia sekolah.

Ketika akan di wawancara penjaga toko tersebut seolah enggan melayani dan terkesan tidak bersahabat, salah satunya sibuk melayani pelanggan tanpa menghiraukan awak media yang berdiri di hadapannya.

Bang langsung ngomong sama Bos ya, kami hanya penjaga toko, untuk urusan lain nya silahkan abang tanya Bos” ujar salah satu penjaga yang enggan menyebutkan namanya.

Bicara Soal Data, Kami Datang Berdasarkan Data Yang Ada, Pihak Rumah Sakit Jantung Kendari Silahkan Buka Data Agar Di Cocokan, Tegas Ali

Tak berselang waktu, melalui sambungan telpon terdengar suara seorang pria yang mengaku bernama Bonces, Ia meminta kepada awak media untuk bertemu agar tokonya tidak di publikasikan.

“Iya bang itu toko saya, cuma satu itu aja
Rencana saya mau nambah lagi tiga toko karena anak buah saya masih belum ada kerjaan” ucapnya mengakhiri.

Hingga Berita ini di terbit kan pihak terkait belum terkonfirmasi.