Wartasidik.co — Kota Bekasi
Sangat disayangkan dimana kota Bekasi ditargetkan menjadi kota toleran yang pertama di Indonesia, terancam gagal akibat aksi arogan anak buah Pj Walikota Bekasi yang mengamuk dan memberhentikan orang beribadah di rumahnya.
Dimana target naiknya Indeks Kota Toleran (IKT) Kota Bekasi menjadi yang pertama, hal itu dikemukakan ketua FKUB Kota Bekasi, Abdul Manan saat berdialog dengan ketua lingkungan di perumnas 2 yang menjadi tempat terjadinya aksi pengusiran.
Dalam dialog antara ketua RT dengan Ketua FKUB yang didokumentasikan dalam video yang berdurasi 3 menit. Abdul Manan menjelaskan bahwa di tahun 2024 diharapakan IKT Kota Bekasi naik menjadi yang pertama, versi NGO.
III Baca Juga :
” Korupsi Waktu ” Bobroknya Dinas Perhubungan KIR Ujung Menteng Menghambat Pelayanan Masyarakat
Tahun 2022 IKT kota Bekasi adalah yang ketiga, kemudian tahun 2023 menjadi yang kedua, dan tahun 2024 diharapkan menjadi yang kesatu,” ungkap Abdul Manan, pada saat memberikan keterangan pada ketua RT.
Sementara itu, Pj Walikota Bekasi Gani Muhammad, melakukan mediasi dan mempertemukan anak buahnya yang telah melakukan pengusiran dengan pihak yang di usik. Dalam mediasi tersebut, dia menyatakan dengan entengnya dan tanpa ada rasa bersalah bahwa persoalan tersebut hanya mis komunikasi dan tidak ada masalah intoleransi.
”Perlu saya sampaikan dalam hal ini khususnya di Kota Bekasi sebetulnya tidak ada terkait masalah intoleransi, ini terjadi karena masalah miskomunikasi,” katanya, Selasa (24/9/2024).
Namun ketua Forum Komunikasi Intelektual Muda Indonesia (Forkim) Mulyadi menerangkan bahwa dengan adanya peristiwa tersebut, akan sulit Kota Bekasi naik ke peringkat pertama, apalagi Pj Walikota Bekasi Gani Muhammad menilai dan menyimpulkan bahwa persoalan tersebut adalah masalah mis komunikasi antara anak buahnya dengan warga yang beribadah.
”Akan sulit Kota Bekasi IKT nya naik jadi yang pertama, dan disayangkan Pj Walikota Bekasi peristiwa yang terang benderang begitu, dinyatakan mis komunikasi, harusnya Pj Walikota bersikap tegas, ” ungkap Mulyadi.
Ini malah tidak adanya sikap tegas Pj Walikota dan ini malah menyederhanakan masalah tersebut, kata Mulyadi hal itu akan mencoreng kewibawaan Pemerintah Kota Bekasi yang tidak tegas.
”Tidak ada sikap tegas, saya khawatir persoalan tersebut akan jadi preseden buruk, dan terkesan membela anak buahnya,” papar Mulyadi.
Tidak adanya sikap tegas dari Gani Muhammad, Mulyadi menegaskan bahwa langkahnya itu belum tentunya menyelesaikan masalah dibawahnya.
”Pj walikota harus bersikap tegas terhadap anak buahnya, jangan terkesan hanya meredam dan menyelamatkan jabatannya saja, ingat toleransi kota Bekasi telah dibangun para pemimpin kota Bekasi sebelum dia, seorang dia memimpin malah tercoreng dan tidak ada tindakan tegas, justru saya menilai seakan akan mendukung intoleran anak buahnya kan?” pungkas Mulyadi dengan penuh tanya.
