Wartasidik.co – Jepara
Perwakilan anggota DPD LSM BUSER INDONESIA Jawa tengah Kamis (29/02/2024) mengadakan Pers Release terkait dengan pelaporan dugaan tindak pidana korupsi Pekerjaan Pasar Bangsri.
Kegiatan press release dilaksanakan secara sederhana di Base camp Ds Kuwasen Kec Jepara Kab Jepara, dihadiri beberapa rekan wartawan dan lsm dijepara.
Hariyanto (56) sebagai narasumber menceritakan sedikit kronologi terkait pelaporan dugaan tindak pidana korupsi pekerjaan proyek pasar bangsri yang telah di laporkan ke Kejati Jawa Tengah pada bulan Agustus tahun 2023, kemudian pada bulan Desember baru ditindak lanjut dengan mengundang pelapor ke Kejati Jawa Tengah untuk dimintai keterangan, masih pada bulan yang sama Tim Penyelidik Kejati mendatangi Pasar Bangsri.
III Baca Juga :
Pj Gubernur Agus Fatoni Ajak PWI Sumsel Tingkatkan Sinergitas Guna Pembangunan Daerah
Pada bulan Januari 2024 pelapor menanyakan langsung terkait perkembangan pelaporan kepada pihak Kejati.
Pada waktu itu diwakili oleh Kasi Intel Bidang Ekonomi Dan Moneter beliau memberikan jawaban sedang menunggu surat dari BPK Provinsi.
Di Bulan yang sama Januari Tahun 2024 Perwakilan anggota LSM BUSER INDONESIA Jawa Tengah juga meminta audensi lapangan di pasar bangsri kepada DPRD Kabupaten Jepara akan tetapi hingga akhir bulan Februari belum juga mendapatkan kepastian jadwal.
Ketua Komisi D juga tidak segera memberikan jadwal audensi sehingga diduga beliau juga sengaja mengulur waktu dengan memberikan jawaban yang tidak pasti kepada perwakilan anggota LSM BUSER INDONESIA sedangkan Ketua DPRD Haizul Ma’arif saat ditanya melalui pesan WA hanya menjawab singkat “Segera di agendakan”.
Terkait dugaan tindak pidana korupsi yang dilaporkan kepada Kejati Semarang diantaranya mengenai Dugaan Double Anggaran/Manipulatif Anggaran yaitu Atap yang sudah ada pada tahun 2019 kemudian pada tahun 2023 kembali dilapisi atap.
Menurut pelapor segala kerusakan Atap tersebut seharusnya diperbaiki oleh pihak kontraktor.
Pada Tahun 2019 Nilai proyek mencapai 24 Milyar dengan luasan atap mencapai 2,3 Hektar seharusnya ada Garansi, bukan malah mengadakan pekerjaan baru dengan melapisi Atap yang sudah ada itu namanya mengorbankan rakyat dengan cara menghamburkan uang rakyat dan yang paling membahayakan adalah beban atap akan semakin berat dan ke depannya berpotensi merugikan warga masyarakat yang berada di pasar”. Jelasnya.
Hariyanto juga meminta agar rekan-rekan wartawan maupun lsm ikut mengawal pelaporan pasar bangsri kepada Kejati Jawa Tengah agar dapat berjalan secara transparan.
Saat ini pembangunan Pasar Bangsri secara bertahap dari periode 2018 – 2023 sudah menelan anggaran sebesar Rp. 64.797.709.000.
Kemudian pada tahun 2024 rencananya akan digelontorkan kembali Rp.14.000.000.000.