RDP DPRK Simeulue Berlangsung Panas, Adu Argumen Warnai Diskusi

Warta Sidik
banner 120x600

Warta Sidik – Simeulue | Rapat Dengar Pendapat (RDP) Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Simeulue bersama sejumlah pemangku kepentingan berlangsung panas di Ruang Rapat Utama Gedung DPRK Simeulue, Rabu (22/1/2025). Dimulai pukul 15.00 WIB, rapat ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRK Simeulue, Rasmanudin H. Rahamin, SE.

Rasmanudin membuka rapat dengan menyampaikan arahan terkait pentingnya efisiensi waktu agar semua agenda dapat dibahas secara tuntas. “Rapat ini penting untuk menghasilkan solusi bagi berbagai persoalan daerah. Saya harap semua pihak bisa menjaga fokus agar pembahasan berjalan efektif,” ujarnya.

Rapat tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRK Andry Setiawan, Ketua Fraksi Simeulue Emas Zainudin, Ketua Komisi Rita Diana, dan beberapa anggota DPRK lainnya, seperti Amsarudin, Jamiudin, Johan Jallah, Haili, Raswiadi, M. Rahidin, Eri Susanti, Florida, dan Fuad. Sekretaris Dewan (Sekwan) beserta staf turut mendampingi jalannya rapat.

Dari pihak eksekutif, hadir Dedi Erisma selaku Asisten Sekretaris Daerah mewakili Pj Bupati Simeulue, Kepala Dinas PUPR, Kehutanan, Lingkungan Hidup, Pertanahan, Perizinan, serta perwakilan bagian Ekonomi dan para camat. Beberapa tokoh masyarakat, seperti Ferdinan dan Taufik, serta perwakilan PT Raja Marga juga turut hadir.

Ketegangan muncul ketika Zulfata memaparkan peta wilayah Simeulue dan luas areal kawasan. Situasi memanas setelah salah seorang anggota DPRK meminta peserta tanpa undangan resmi untuk meninggalkan ruangan. Suasana semakin memuncak ketika Ferdinan, mantan Wakil Ketua DPRK, menginterupsi pembicaraan Johan Jallah, yang kemudian memicu adu argumen sengit. Keduanya saling berdiri dan menunjuk satu sama lain, menciptakan atmosfer rapat yang tegang.

Ketua DPRK Rasmanudin beberapa kali mengingatkan peserta rapat agar tetap fokus dan memanfaatkan waktu dengan baik. Meski sempat berlangsung panas, rapat berakhir dengan damai setelah Rasmanudin menyampaikan dua pantun penutup, yang berhasil mencairkan suasana.

RDP kali ini membahas isu-isu strategis seperti pemetaan wilayah dan pengelolaan kawasan. Namun, ketegangan antar peserta menjadi sorotan dan memunculkan beragam reaksi dari masyarakat terkait efektivitas rapat tersebut.