Warta Sidik – Simeulue | Kondisi ujung jalan aspal (Yang tidak diaspal) dikedua sisi jembatan tersebut kondisinya sangat buruk dan berlubang-lubang sehingga menciptakan banyak kubangan air berlumpur yang cukup dalam dapat mengancam pengguna jalan setiap saat, kondisi serupa terdapat di 6 titik lokasi jembatan yang berada di ruas jalan nasional melintasi Kecamatan Teupah Tengah dan Teupah Selatan yaitu di Desa Busung Indah 2 jembatan, Kahad 2 jembatan, Suak Lamatan 1 jembatan dan Alus-alus 1 jembatan.
Sejak belasan tahun silam kondisinya dibiarkan seperti ini padahal sudah banyak memakan korban kecelakaan lalulintas namun belum ada perhatian serius atau rehabilitasi dari pemerintah Kabupaten Simeulue, sementara jalan tersebut merupakan urat nadi perekonomian masyarakat dan jalannya roda pemerintahan yang menghubungkan kota Sinabang dan beberapa kecamatan sekaligus.
Kondisinya pun dari tahun ke tahun kian bertambah buruk dengan risiko tinggi timbulnya kerusakan kendaraan rawannya keselamatan bagi pengguna jalan. Melihat belum adanya perhatian dari pemerintah setempat, para supir dan kernet mobil angkutan kelapa terdiri dari 20 unit truk L300 berinisiatif secara sosial melakukan gotong-royong penimbunan untuk menutupi dan meratakan kolam-kolam genangan air berlumpur diatas jalan dikedua sisi jembatan tersebut dengan menggunakan material pasir/kerikil kuari yang mereka bawa dari daerah Latiung lebih kurang 35 kilometer dari titik lokasi jembatan, pekerjaan walaupun pun dikerjakan secara manual yang sangat melelahkan namun karena tekad yang tulus ikhlas demi masyarakat umum menjadikan mereka kuat hingga selesai.
“Kami menimbun jalan ini sudah 2 kali trip dengan ini, secara bergotong-royong kami kerahkan sebanyak 20 unit truk L300 untuk melakukan penimbunan lubang-lubang muat ini dan meratakan jalan bergelombang, selama ini kami menunggu perhatian dari pemerintah kita akan tetapi sampai saat ini tidak ada sama sekali, padahal sudah sempat viral sebelumnya terkait kondisi jalan ini.
“Kalau kita bilang mereka tidak tahu itu mustahil sebab ini berada di jalur jalan nasional apalagi kondisi jalan seperti ini berlangsung sudah sekian lama sejak jamannya “Sandi Salapan” sampai dengan jamannya “Sejahtera” sampai sekarang, tapi nampaknya tidak dihiraukan sama sekali oleh pemerintah kita.
“Sementara jalan aspal puluhan kilometer ditempat lain bisa dibangun, ada anggarannya untuk itu setiap tahun tapi untuk rehab jalan rusak seperti tidak ada. Apakah mungkin barangkali menurut pandangan mereka sudah cukup bagus kondisi jalan kita seperti ini sehingga tidak perlu lagi di rehab,”ungkap para supir angkutan mobil kelapa itu dengan nada kesal dan kecewa.
“Padahal melalui jalan inilah masyarakat dari berbagai kecamatan dan kami para supir angkutan menggantungkan hidup, lewat jalan ini pulalah berbagai aktivitas pemerintah maupun masyarakat secara umum terlaksana setiap saatnya.
“Tapi sayangnya tidak dihiraukan pemerintah kita dan terkesan abai dengan nasib serta keselamatan kami rakyat kecil ini, padahal kondisi seperti ini sangat berbahaya dan mengancam nyawa kita semua yang sering melewati jalan ini. Apakah tidak ada anggaran untuk rehabilitasi jalan dan jembatan ini atau pihak pemerintah sengaja tutup mata dan acuh dengan kondisi ini, Wallahu alam bisawab kita tidak tahu hanya mereka yang tau.
“Sementara hanya ini yang dapat kami lakukan sesuai kemampuan kami dari para supir dan kernet mobil angkutan kelapa, secara sosial kami berinisiatif sendiri menimbun lubang-lubang jalannya agar semua yang lewat di sini bisa lebih aman. Iya,,… walaupun hanya beberapa tahun bisa bertahan kemudian berlubang kembali apa boleh buat sebagai alternatif menunggu-nunggu pihak pemerintah kita terbangun tidurnya dan melirik kondisi jalan ini,”pungkas para supir mengakhiri percakapan mereka dengan tim Warta Sidik. Minggu, (6/9/2024).
Sesuai yang disampaikan para supir mobil angkutan kelapa ini fakta dilapangan benar adanya demikian, kondisi jalan yang tidak diaspal sekitar 10 s/d 15 meter yang berada tepat di ujung kedua sisi jembatan di 6 titik lokasi tersebut memang sangat memperhatikan selain jalan bergelombang juga telah terbentuk lubang-lubang berisi air berlumpur yang cukup dalam apalagi dimasa cuaca hujan begini bertambah parah.
Lebih parahnya lagi, besi kerangka lantai dan kepala jembatan pun sudah banyak nampak keluar dari semen betonnya sehingga sangat membahayakan bagi kendaraan serta pengemudinya.
Dengan melalui pemberitaan ini masyarakat umum dan para supir angkutan yang lalu lalang setiap hari melewati ruas jalan ini sangat mengharapkan perhatian pemerintah Kabupaten Simeulue terutama dinas terkait segera merehabilitasinya demi keselamatan para pengguna jalan serta demi kelancaran roda perekonomian masyarakat Simeulue.